Kebahagiaan itu sintetis — Anda bisa menciptakannya, atau tidak. Kebahagiaan yang berkelangsungan dapat diciptakan melalui kebiasaan Anda. Orang yang sangat bahagia adalah mereka yang sering mengasah kebiasaan praktikal yang akan membuat mereka bahagia setiap harinya.
Mengadopsi kebiasaan baru secara permanen memang sulit, tetapi membatasi hal-hal yang membuat Anda tidak bahagia jauh lebih gampang.
Banyak sekali kebiasaan buruk yang berpotensi membuat kita tidak bahagia. Membatasi kebiasaan buruk berikut dapat meningkatkan kebahagiaan Anda dalam waktu singkat:
1. Dikelilingi Oleh Orang Yang Negatif
Orang yang suka mengeluh dan orang-orang negatif adalah berita buruk karena mereka berkubang dalam masalah mereka dan gagal untuk fokus pada solusi. Mereka adalah tipe orang yang meninginkan orang lain untuk turut merasakan betapa sedihnya hidup mereka, karena hal itu bisa membuat mereka merasa lebih baik.
Terkadang ketika anda meminjamkan telinga anda untuk menjadi pendengar simpatik (karena anda tidak ingin terlihat tidak berperasaan ataupun kasar) kerap kali anda akan berakhir tersedot kedalam spiral emosi negatif dari si pengeluh. Satu – satunya cara Anda membatasi orang negatif adalah dengan menetapkan batas sampai dimana dan sampai kapan Anda akan menjadi pendengar simpatik.
Pikirkan seperti ini: Jika seseorang sedang merokok, apakah Anda akan duduk di sana sepanjang hari untuk menghirup asap rokok? Tidak, Anda pasti akan menjauh dari tempat itu, dan Anda harus melakukan hal yang sama dengan orang-orang negatif. Cara yang bagus untuk menetapkan batasan adalah bertanya kepada mereka bagaimana mereka bermaksud untuk memperbaiki masalah mereka. Pengeluh biasanya akan terdiam atau mengarahkan pembicaraan ke arah yang produktif.
Anda harus berusaha mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang dapat menginspirasi, orang-orang yang membuat Anda ingin menjadi lebih baik. Hidup Anda terlalu pendek untuk bergaul dengan orang-orang yang membuat Anda merasa tidak berharga, cemas, tidak terinspirasi, dan menghabiskan waktu Anda.
2. Membandingkan Kehidupan Anda Dengan Kehidupan Yang Orang Tampilkan Di Medsos
Institusi Riset Kebahagiaan pernah melakukan eksperimen di medsos Facebook untuk mencari tahu bagaimana media sosial mempengaruhi kebahagian kita. Setengah peserta eskperimen ini disuruh untuk menggunakan Facebook seperti biasanya, sementara setengah lainnya disuruh untuk tidak menggunakan Facebook untuk seminggu.
Hasilnya sangat mengejutkan. Para peserta yang tidak menggunakan Facebook selama seminggu penuh dilaporkan memiliki peningkatan tingkat kepuasaan yang jauh lebih signifikan dari pada tingkat kesedihan dan kesepian. Di lain sisi, para peserta yang menggunakan Facebook seperti biasanya disimpulkan memiliki 55% kemungkinan lebih besar untuk mengalami stres.
Hal yang perlu anda ingat tentang Facebook maupun media sosial lainnya secara umum adalah apapun yang ditampilkan adalah hal yang tidak bisa dipakai untuk mewakili kehidupan nyata. Apa yang terpampang di media sosial adalah apa yang sudah di edit ataupun direka ulang secara details untuk menciptakan hasil yang akan membuat Anda terkagum-kagum.
3. Kebal Terhadap Perasaan Kagum
Banyak sekali hal yang menakjubkan terjadi disekitar Anda jika Anda menyadarinya. Memang betul, perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat mata kita begitu terbuka dengan apa yang ada didunia, tetapi hal ini bisa berdampak buruk juga, karena eksposur itu kini telah meningkatkan standar tentang apa saja hal yang seharusnya membuat Anda merasa terkagum.
Contohnya begini, banyangkan Anda hidup didunia dimana internet belum secanggih sekarang, apakah Anda merasa lebih bahagia dan kagum dengan setiap tempat baru yang anda kunjungi disaat liburan bersama keluarga?
Kini, kita hidup didunia dimana rasa kagum terasa sangatlah langka karena apapun yang Anda ekspektasikan mungkin sudah Anda cek di internet dan sudah terlebih dahulu melihatnya dan memeriksanya, hal itu menurunkan rasa kagum kita ketika mendapatkannya. Sulit untuk bahagia ketika Anda hanya mengangkat bahu setiap kali Anda melihat sesuatu yang baru.
4. Mengisolasi Diri
Mengisolasi diri Anda dari sosial adalah renspons yang cukup umum ketika Anda merasa tidak bahagia, tetapi ada riset yang menyatakan bahwa ini adalah hal terburuk yang dapat Anda lakukan.
Mengisolasi diri adalah sebuah kesalahan besar, karena bersosialisai (meskipun Anda tidak begitu menikmatinya) sangatlah bagus untuk suasana hati Anda. Kita semua memiliki saat-saat dimana kita hanya ingin menyendiri dan tidak ingin berbicara dengan siapapun, tetapi ketika hal ini menjadi kebiasaan, itu bisa menghancurkan suasana hati kita.
Sadari hal ini, ketika ketidakbahagiaan membuat Anda menjadi antisosial, Anda harus memaksakan diri untuk keluar dan bergaul. Anda akan merasakan perbedaaanya.
5. Kebiasaan Menyalahkan
Setiap orang perlu merasakan adanya kendali didalam hidup mereka agar dapat bahagia. Hal ini kemudian membuktikan bahwa kebiasaan menyalahkan tidak berbanding lurus dengan kebahagiaan.
Ketika Anda menunjuk jari dan menyalahkan orang lain atas hal-hal buruk yang terjadi pada Anda, seketika itu juga Anda telah mengkonfirmasikan bahwa Anda tidak memliki kendali atas hidup Anda, dan itu akan membuat suasana hati Anda semakin kacau.
6. Kebiasaan Mengontrol
Tidak memiliki kontrol atas hidup Anda tentulah tidak membahagiakan, tetapi jangan salah mengartikan hal ini, karena berusaha untuk mencoba mengendalikan terlalu banyak hal jugalah tidak bisa berujung bahagia.
Anda hanya mampu mengendalikan hidup Anda sendiri. Ketika Anda memiliki keinginan untuk mengendalikan kebiasaan orang lain, percayalah, Anda akan berakhir tidak bahagia.
Bahkan ketika Anda mampu mengendalikan seseorang dalam jangka waktu pendek, biasanya hal ini terjadi karena adanya tekanan dalam bentuk kekuatan ataupun perasaan takut yang Anda sebarkan dan memperlakukan orang dengan cara seperti ini tidak akan membuat Anda merasa baik tentang diri Anda sendiri.
7. Kebiasaan Mengeluh
Mengeluh itu sangat meresahkan. Mengeluh adalah perilaku menguatkan pernyataan yang Anda ucapkan. Dengan terus-menerus mengatakan – lalu memikirkan – tentang seberapa buruk hal yang Anda pikirkan, Anda kemudian menegaskan pandangan negatif Anda.
Anda mungkin akan merasa lebih baik ketika mengucapkan apa yang menganggu di hati Anda, tetapi terkadang perbedaan antara mengeluh dan terapi perasaan hanyalah setipis kertas. Mengeluh terus-menerus akan membuat Anda tidak bahagia dan di sisi lain juga bisa membuat orang-orang pada menjauh dari Anda.
8. Kebiasaan Untuk Tampil Mengesankan
Orang-orang akan menyukai pakaian Anda, mobil Anda, dan pekerjaan Anda, tetapi itu tidak berarti mereka menyukai Anda.
Mencoba membuat orang lain terkesan adalah bukti ketidakbahagiaan karena itu menandakan bahwa Anda tidak tahu apa yang bisa menjadi landasan untuk membuat Anda bahagia yakni mendapati orang-orang yang menyuikai Anda dan mau menerima Anda apa adanya.
Semua upaya untuk mengesankan orang lain tidak akan membuat Anda lebih bahagia. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa hal-hal materi tidak membuat Anda bahagia.
Ketika Anda terbiasa mengejar materi, Anda cenderung menjadi tidak bahagia karena, di luar kekecewaan yang Anda alami ketika mendapatkannya, Anda akan menyadari bahwa Anda mendapatkan materi itu dengan mengorbankan hal-hal nyata yang dapat membuat Anda bahagia, seperti teman, keluarga, dan menjaga dirimu dengan baik.
9. Kebiasaan Negativitas
Hidup tidak akan selalu berjalan seperti yang Anda inginkan tetapi Anda memiliki 24 jam sehari sama seperti orang lain.
Orang yang bahagia adalah mereka memiliki kebiasaan memakai waktu dengan produktif. Daripada mengeluh tentang bagaimana hal ini dan itu bisa terjadi , mereka lebih memilih untuk mensyukuri segala sesuatu yang terjadi.
Kemudian mereka akan mancari solusi yang terbaik untuk hal yang terjadi, mengatasinya dan move on.
Pesimisme dapat memicu ketidakbahagiaan, sikap pesimistis selain mengacaukan suasana hati Anda, terkadang kebiasaan itu bisa menjadikan hal yang anda pikirkan menjadi kenyataan. Hukum tarik-menarik menjelaskan kepada kita bahwa apa yang Anda harapkan adalah apa yang akan Anda dapatkan. Jika Anda mengharapkan hal-hal buruk, Anda akan cenderung mendapatkan hal-hal buruk.
Pikiran negatif itu akan cukup sulit Anda tinggalkan sampai Anda menyadari betapa tidak masuk akal hal yang Anda pikirkan itu. Paksakan diri Anda untuk melihat fakta-fakta yang ada, dan Anda akan menyadari bahwa semua hal tidak seburuk yang Anda pikirkan.
10. Lalai Dalam Menetapkan Tujuan
Memiliki tujuan akan memberikan Anda harapan dan kemampuan untuk menantikan masa depan yang lebih baik, dan bekerja menuju tujuan itu membuat Anda merasa bahagia dengan diri sendiri dan kemampuan Anda.
Penting bagi Anda untuk menetapkan tujuan yang menantang, spesifik (dan dapat diukur), dan yang didukung oleh nilai-nilai pribadi Anda.
Tanpa memiliki tujuan, Anda tidak hanya tidak mampu belajar dan menjadi lebih baik, bahkan Anda akan terus bertanya-tanya mengapa hal-hal tidak pernah berubah.
11. Mengalah Kepada Ketakutan
Ketakutan adalah emosi yang bertahan yang dipicu oleh imajinasi Anda. Ketakutan itu cukup berbahaya. Takut adalah perasaan adrenalin yang tidak menyenangkan.
Namun takut adalah pilihan. Orang yang bahagia sangat memahami ini, dan sering kali mereka akan mengubah rasa takut menjadi rasa euforia dengan cara menaklukan ketakutan mereka.
Rasa takut acap kali hadir ketika Anda harus mengambil keputusan baru. Jangan takut didalam mengambil resiko, Anda akan lebih menyesali peluang yang tidak Anda ambil dari pada kegagalan yang akan terjadi.
Pernah ada orang yang mengatakan ini, “Apa hal terburuk yang bisa terjadi pada Anda? Akankah hal itu membunuhmu?” ironisnya, kematian bahkan bukanlah hal terburuk yang bisa terjadi. Hal terburuk yang dapat terjadi adalah membiarkan Anda mati (dari dalam) disaat Anda masih hidup.
12. Terbayang Oleh Masa Lalu Dan Cemas Dengan Masa Depan
Sama seperti rasa takut, masa lalu dan masa depan adalah produk dari pikiran Anda. Rasa bersalah berlebihan tidak akan mengubah masa lalu, dan rasa cemas berlebihan juga tidak akan mengubah masa depan.
Orang yang bahagia menyadari hal ini, sehingga mereka hanya fokus untuk hidup disaat ini. Mustahil bagi Anda untuk mencapai potensi maksimal Anda ketika (pikiran) Anda terus-menerus berada di tempat lain. Anda harus bisa belajar menerima kenyataan (baik ataupun buruk) yang terjadi disaat ini. Untuk bisa hidup di momen ini, Anda harus melakukan dua hal:
- Terima masa lalu Anda. Jika Anda tidak berdamai dengan masa lalu Anda, maka bayangan dari masa lalu akan kerap menghantui Anda dan lambat laun mempengaruhi setiap keputusan yang Anda ambil didalam mengantisipasi masa depan Anda. Anda hanya boleh melihat ke masa lalu untuk melihat seberapa jauh Anda sudah melangkah.
- Terima ketidakpastian akan masa depan dan jangan menaruh harapan yang tidak diperlukan atas diri Anda sendiri. Tidak ada ruang untuk kekhawatiran di momen sekarang. Mark Twain pernah menyatakan.
“Khawatir itu ibarat membayar utang yang tidak Anda pinjam”
Mark Twain
Kita tidak bisa mengendalikan genetika kita, dan kita tidak bisa mengendalikan semua keadaan, tetapi kita memiliki pilihan atas kebiasaan yang bisa kita adopsi untuk membuat hidup kita menjadi lebih baik.
Apakah Anda bahagia? Apa hal yang membuat Anda bahagia? Bagikan pemikiran Anda di kolom komentar dibawah, karena Saya ingin belajar dari Anda.
Pingback: Tiga tips untuk menciptakan kebahagiaan di dalam hidup - Gudang Inspirasi | Zpeeps