serigala

Ilustrasi serigala – krisis kepemimpinan yang terjadi di era milenial

Saya melihat penjelasan ilustrasi serigala tentang kepemimpinan di feed Facebook saya dan meskipun ini mungkin cuma hoax, tapi ini tetap merupakan cara mudah untuk menjelaskan bagaimana kebanyakan perusahaan saat ini beroperasi dan mengapa mereka kehilangan banyak bakat. Ini adalah contoh kepemimpinan jadul yang sering terjadi di era lama, mari kita lihat apa yang sebenarnya ingin diceritakan oleh gambar serigala dibawah ini.

Kelompok pertama: Mereka yang tua dan lambat, memimpin kelompok (ruang dewan), jarang melihat ke belakang dan tidak memiliki perasaan dengan apa yang terjadi di dalam kelompok. Mereka hanya melihat jalan yang telah mereka ikuti selama berabad-abad dan menganggap semua orang setuju dan ingin terus mengikuti jalan yang sama. Mereka bekerja keras dan membersihkan salju (masalah kecil) didepan untuk merasa seperti seorang pemimpin. Tidak meluangkan waktu untuk menyadari bahwa Uber (teknologi/solusi inovatif) tersedia di wilayah mereka.

Kelompok kedua: Grup ini adalah manajemen menengah. Fokus mereka terletak pada kelompok pertama, untuk memastikan mereka mengikuti dengan seksama, menyaring sisi negatif dari belakang dan pastikan mereka tetap sedekat mungkin dengan kelompok pertama. Menjaga serigala di kelompok pertama dengan maksud baik tetapi “buta” dan “tuli” terhadap ide-ide inovatif yang datang dari kelompok di belakang.

Kelompok besar: Ini adalah karyawan umum. Sebagian besar muak dengan cara berbagai hal dijalankan. Tidak merasa mereka didengar. Mengeluh di mesin kopi serigala (gosip), tetapi tidak benar-benar melakukan perubahan terhadap apa yang terjadi.

Kelompok terakhir: Ini adalah pemimpin aktual di perusahaan. Karyawan yang ingin menerobos cara lama dan ingin membentuk gerakan baru dalam perusahaan, tetapi masih mencari cara bagaimana mereka dapat menembus dinding konservatif untuk bisa menyampaikan pesan kepada serigala di depan. Termotivasi dan juga frustrasi, tetapi bertekad untuk melakukan perubahan.

Serigala terakhir: Sebut dia pengecut, pengganggu atau bahkan pengusaha. Dia adalah orang yang mundur selangkah dan meluangkan waktu untuk melihat seluruh kelompok dan menilai apakah ini masih cara terbaik untuk bekerja. Dia harus memutuskan apakah dia akan tetap berada di dalam perusahaan dan memimpin para pemikir progresif dari kelompok serigala terakhir yang berpotensi atau memutuskan hubungan dengan perusahaan dan memulai kelompok (perusahaan) sendiri. Keputusan serigala terakhir ini juga menentukan apakah kelompok terakhir akan melepaskan diri dari perusahaan lama dan bergabung dengannya (pemindahan bakat) atau akan bergabung dan bekerja sama untuk melakukan perubahan signifikan di perusahaan mereka sekarang ini. Hadirnya serigala terakhir biasanya bisa menjadi sinyal pertama dari sebuah organisasi yang lagi tidak stabil. Pada saat kelompok pertama memperhatikan apa yang terjadi di belakang, satu kelompok saingan sudah mengambil alih wilayah perburuan.

Apakah anda merasa ini benar dan krisis kepemimpinan terjadi di tempat dimana anda bekerja?

Anda termasuk didalam kategori kelompok yang mana? Bagikan artikel ini kepada orang atau pemimpin di perusahaan anda supaya mereka bisa mulai mengerti bahwa, banyak bakat didalam perusahaan mereka yang maish belum tersaring dengan baik.

Baca juga artikel kami yang lain

Leave a Comment

Your email address will not be published.